Selain Makan dan Malas Gerak, Ini Penyebab Berat Badan Naik yang Jarang Disadari

Azman Albaqarah
By: Azman Albaqarah June Fri 2024
Selain Makan dan Malas Gerak, Ini Penyebab Berat Badan Naik yang Jarang Disadari

Selain pola makan yang tidak sehat dan kurangnya aktivitas fisik, terdapat beberapa faktor lain yang dapat berkontribusi pada pertambahan berat badan yang perlu kita waspadai.

Penyebab-penyebab ini bisa jadi tidak terduga dan tidak kita sadari, sehingga penting untuk memahaminya agar kita dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengelola berat badan kita secara efektif.

Berikut ini adalah penjelasan mengenai beberapa penyebab lain yang dapat memicu pertambahan berat badan:

penyebab lain pertambahan berat badan

Selain pola makan dan aktivitas fisik, ada banyak hal lain yang dapat berkontribusi pada penambahan berat badan. Berikut adalah lima penyebab lain yang perlu dipertimbangkan:

  • Kurang tidur: Ketika kita tidak cukup tidur, tubuh kita memproduksi lebih banyak hormon yang meningkatkan nafsu makan dan mengurangi perasaan kenyang.
  • Stres: Hormon stres, kortisol, dapat meningkatkan penyimpanan lemak di sekitar perut.
  • Genetika: Beberapa orang mungkin lebih rentan mengalami kenaikan berat badan karena faktor genetik.
  • Obat-obatan tertentu: Beberapa obat, seperti steroid dan antidepresan, dapat menyebabkan penambahan berat badan sebagai efek samping.
  • Kondisi medis: Kondisi medis tertentu, seperti hipotiroidisme dan sindrom Cushing, dapat menyebabkan pertambahan berat badan.

Dengan memahami penyebab lain dari kenaikan berat badan, kita dapat mengambil langkah-langkah untuk mengelolanya secara efektif. Misalnya, memastikan tidur yang cukup, mengelola stres dengan cara yang sehat, berkonsultasi dengan dokter tentang obat-obatan yang kita konsumsi, dan berkonsultasi dengan dokter jika kita memiliki kekhawatiran tentang kondisi medis yang mendasarinya.

Kurang tidur

Kurang tidur merupakan salah satu penyebab lain pertambahan berat badan yang seringkali tidak disadari. Ketika kita tidak cukup tidur, tubuh kita memproduksi lebih banyak hormon ghrelin, yang merangsang nafsu makan, dan mengurangi produksi hormon leptin, yang memberikan sinyal rasa kenyang. Akibatnya, kita cenderung makan lebih banyak dan merasa kurang kenyang, yang dapat menyebabkan penambahan berat badan.

  • Peningkatan nafsu makan: Ketika kita kurang tidur, kadar ghrelin dalam tubuh meningkat, yang memicu rasa lapar dan keinginan untuk makan. Hal ini dapat menyebabkan kita mengonsumsi makanan lebih banyak dari yang dibutuhkan tubuh.
  • Pengurangan perasaan kenyang: Kurang tidur juga menurunkan produksi leptin, hormon yang memberi sinyal pada otak bahwa kita sudah kenyang. Akibatnya, kita mungkin merasa kurang kenyang setelah makan dan cenderung makan lebih banyak.
  • Gangguan regulasi gula darah: Kurang tidur dapat mengganggu regulasi gula darah, yang dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah dan keinginan untuk mengonsumsi makanan manis atau tinggi karbohidrat.

Dengan memahami hubungan antara kurang tidur dan peningkatan berat badan, kita dapat mengambil langkah-langkah untuk memastikan tidur yang cukup dan mencegah kenaikan berat badan yang tidak diinginkan. Beberapa tips yang dapat dilakukan antara lain menjaga jadwal tidur yang teratur, menciptakan lingkungan tidur yang kondusif, dan menghindari kafein dan alkohol sebelum tidur.

Yuk Baca:

Terungkap! Macam-Macam Penyakit Endemik yang Mengancam Kesehatan Kita di Indonesia

Terungkap! Macam-Macam Penyakit Endemik yang Mengancam Kesehatan Kita di Indonesia

Stres

Stres merupakan salah satu penyebab lain pertambahan berat badan yang tidak boleh disepelekan. Ketika kita mengalami stres, tubuh kita melepaskan hormon stres yang disebut kortisol. Kortisol memiliki beberapa efek pada metabolisme kita, salah satunya adalah meningkatkan penyimpanan lemak di sekitar perut.

  • Peningkatan nafsu makan: Kortisol dapat meningkatkan nafsu makan, yang menyebabkan kita makan lebih banyak dan mengonsumsi lebih banyak kalori.
  • Perubahan distribusi lemak: Kortisol dapat menyebabkan perubahan distribusi lemak dalam tubuh, sehingga lebih banyak lemak disimpan di sekitar perut.
  • Gangguan metabolisme: Kortisol dapat mengganggu metabolisme tubuh, sehingga lebih sulit bagi kita untuk membakar lemak.

Dengan memahami hubungan antara stres dan peningkatan berat badan, kita dapat mengambil langkah-langkah untuk mengelola stres dengan cara yang sehat. Beberapa tips yang dapat dilakukan antara lain teknik relaksasi seperti yoga atau meditasi, olahraga teratur, dan tidur yang cukup. Dengan mengelola stres secara efektif, kita dapat mengurangi risiko kenaikan berat badan dan menjaga kesehatan kita secara keseluruhan.

Genetika

Faktor genetik memainkan peran penting dalam menentukan kecenderungan seseorang untuk mengalami kenaikan berat badan. Beberapa orang mungkin memiliki susunan genetik yang membuat mereka lebih rentan mengalami obesitas, terlepas dari pola makan dan gaya hidup mereka.

Gen yang terkait dengan obesitas mempengaruhi cara tubuh mengatur nafsu makan, metabolisme, dan penyimpanan lemak. Misalnya, beberapa gen dapat meningkatkan nafsu makan atau membuat individu merasa kurang kenyang setelah makan. Gen lain dapat mempengaruhi cara tubuh memecah dan menyimpan lemak, sehingga lebih mudah bagi individu untuk menambah berat badan.

Meskipun faktor genetik dapat meningkatkan risiko obesitas, penting untuk diingat bahwa itu bukan satu-satunya penentu. Pola makan, gaya hidup, dan faktor lingkungan juga memainkan peran penting. Individu dengan kecenderungan genetik untuk mengalami kenaikan berat badan dapat mengurangi risiko mereka dengan mengikuti pola makan sehat, berolahraga secara teratur, dan mengelola stres.

Yuk Baca:

Saluran Cerna Sehat, Daya Tahan Tubuh Makin Kuat

Saluran Cerna Sehat, Daya Tahan Tubuh Makin Kuat

Memahami peran faktor genetik dalam kenaikan berat badan dapat membantu individu mengembangkan strategi yang dipersonalisasi untuk mengelola berat badan mereka. Jika seseorang mengetahui bahwa mereka memiliki kecenderungan genetik untuk mengalami obesitas, mereka dapat mengambil langkah-langkah pencegahan sejak dini, seperti membuat perubahan pola makan dan gaya hidup.

Obat-obatan tertentu

Penggunaan obat-obatan tertentu merupakan salah satu penyebab lain pertambahan berat badan yang perlu diperhatikan. Beberapa jenis obat, seperti steroid dan antidepresan, diketahui memiliki efek samping berupa penambahan berat badan.

  • Kortikosteroid

    Kortikosteroid, seperti prednison, sering digunakan untuk mengobati peradangan. Obat ini dapat menyebabkan penambahan berat badan karena meningkatkan nafsu makan dan retensi cairan.

  • Antidepresan

    Antidepresan tertentu, seperti mirtazapine dan paroxetine, dapat menyebabkan penambahan berat badan sebagai efek samping. Obat ini dapat meningkatkan nafsu makan dan menyebabkan perubahan metabolisme.

  • Antipsikotik

    Beberapa antipsikotik, seperti olanzapine dan risperidone, dapat menyebabkan penambahan berat badan sebagai efek samping. Obat ini dapat meningkatkan kadar hormon prolaktin, yang dapat menyebabkan peningkatan nafsu makan dan retensi cairan.

  • Antidiabetes

    Beberapa obat antidiabetes, seperti insulin dan sulfonilurea, dapat menyebabkan penambahan berat badan sebagai efek samping. Obat ini dapat meningkatkan kadar insulin dalam tubuh, yang dapat menyebabkan peningkatan penyimpanan lemak.

Jika Anda mengonsumsi obat yang menyebabkan penambahan berat badan sebagai efek samping, penting untuk mendiskusikannya dengan dokter Anda. Dokter dapat membantu Anda mengelola berat badan dan menyesuaikan pengobatan jika diperlukan.

Yuk Baca:

Mengenal Terapi Bekam: Khasiatnya yang Tersembunyi untuk Kesehatan Anda

Mengenal Terapi Bekam: Khasiatnya yang Tersembunyi untuk Kesehatan Anda

Kondisi medis

Kondisi medis tertentu dapat menjadi penyebab lain pertambahan berat badan yang seringkali tidak disadari. Hipotiroidisme dan sindrom Cushing adalah dua contoh kondisi medis yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan yang signifikan.

  • Hipotiroidisme

    Hipotiroidisme adalah suatu kondisi dimana kelenjar tiroid tidak menghasilkan cukup hormon tiroid. Hormon tiroid berperan penting dalam mengatur metabolisme tubuh, termasuk pengaturan berat badan. Ketika kadar hormon tiroid rendah, metabolisme tubuh melambat, sehingga tubuh membakar lebih sedikit kalori dan lebih mudah menyimpan lemak.

  • Sindrom Cushing

    Sindrom Cushing adalah suatu kondisi dimana tubuh terpapar kadar hormon kortisol yang tinggi dalam jangka waktu yang lama. Kortisol adalah hormon yang dilepaskan oleh kelenjar adrenal sebagai respons terhadap stres. Ketika kadar kortisol tinggi, tubuh dapat mengalami penambahan berat badan, terutama di sekitar wajah, leher, dan perut.

Selain hipotiroidisme dan sindrom Cushing, ada beberapa kondisi medis lain yang juga dapat menyebabkan pertambahan berat badan, seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS), sindrom Prader-Willi, dan depresi. Jika Anda mengalami pertambahan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui apakah ada kondisi medis yang mendasarinya.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Penelitian ilmiah dan studi kasus telah memberikan bukti yang kuat mengenai berbagai penyebab lain pertambahan berat badan selain pola makan yang tidak sehat dan kurangnya aktivitas fisik. Studi-studi ini telah mengeksplorasi berbagai faktor, termasuk kurang tidur, stres, genetika, obat-obatan tertentu, dan kondisi medis.

Yuk Baca:

Rosella Si Merah, Rahasia Kulit Sehat Bercahaya!

Rosella Si Merah, Rahasia Kulit Sehat Bercahaya!

Salah satu studi yang signifikan adalah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal “Sleep” yang menemukan bahwa orang yang tidur kurang dari 7 jam per malam memiliki risiko lebih tinggi mengalami obesitas dibandingkan mereka yang tidur selama 7-8 jam per malam. Studi lain yang diterbitkan dalam jurnal “Psychosomatic Medicine” menunjukkan bahwa stres kronis dapat menyebabkan peningkatan kadar hormon kortisol, yang dapat meningkatkan penyimpanan lemak di sekitar perut.

Studi genetik juga telah mengidentifikasi varian gen tertentu yang terkait dengan peningkatan risiko obesitas. Misalnya, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal “Nature Genetics” menemukan bahwa orang dengan varian gen tertentu pada gen FTO memiliki kecenderungan lebih besar untuk mengalami obesitas.

Selain itu, beberapa jenis obat, seperti kortikosteroid dan antidepresan, diketahui dapat menyebabkan penambahan berat badan sebagai efek samping. Beberapa kondisi medis, seperti hipotiroidisme dan sindrom Cushing, juga dapat menyebabkan pertambahan berat badan yang signifikan.

Dengan memahami berbagai penyebab lain pertambahan berat badan, kita dapat mengambil langkah-langkah untuk mengelola berat badan kita secara efektif. Hal ini termasuk memastikan tidur yang cukup, mengelola stres dengan cara yang sehat, berkonsultasi dengan dokter tentang obat-obatan yang kita konsumsi, dan berkonsultasi dengan dokter jika kita memiliki kekhawatiran tentang kondisi medis yang mendasarinya.

Tips Mengatasi Penyebab Lain Pertambahan Berat Badan

Selain menjaga pola makan sehat dan berolahraga teratur, ada beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mengatasi penyebab lain pertambahan berat badan, antara lain:

Yuk Baca:

Manfaat Lobak Putih untuk Tubuh yang Lebih Sehat

Manfaat Lobak Putih untuk Tubuh yang Lebih Sehat

1. Pastikan Tidur yang Cukup

Tidur yang cukup (7-8 jam per malam) dapat membantu mengatur hormon nafsu makan dan metabolisme, sehingga dapat mencegah penambahan berat badan.

2. Kelola Stres dengan Baik

Stres dapat memicu pelepasan hormon kortisol, yang dapat meningkatkan penyimpanan lemak di sekitar perut. Kelola stres dengan cara yang sehat, seperti olahraga, yoga, atau meditasi.

3. Waspadai Obat-obatan Tertentu

Beberapa obat, seperti kortikosteroid dan antidepresan, dapat menyebabkan penambahan berat badan sebagai efek samping. Konsultasikan dengan dokter jika Anda mengonsumsi obat-obatan tersebut.

4. Periksa Kondisi Medis yang Mendasari

Kondisi medis tertentu, seperti hipotiroidisme dan sindrom Cushing, dapat menyebabkan penambahan berat badan. Jika Anda mengalami pertambahan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui apakah ada kondisi medis yang mendasarinya.

5. Konsultasikan dengan Ahli Gizi atau Dokter

Jika Anda kesulitan mengatasi pertambahan berat badan yang disebabkan oleh faktor lain, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli gizi atau dokter. Mereka dapat memberikan panduan dan dukungan yang tepat untuk membantu Anda mengelola berat badan secara efektif.

Dengan memahami dan mengatasi penyebab lain pertambahan berat badan, Anda dapat menjaga berat badan yang sehat dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

Tanya Jawab Seputar Penyebab Lain Pertambahan Berat Badan

Berikut adalah beberapa tanya jawab seputar penyebab lain pertambahan berat badan:

1. Apa saja penyebab lain pertambahan berat badan selain pola makan tidak sehat dan kurang aktivitas fisik?

Penyebab lain pertambahan berat badan antara lain kurang tidur, stres, faktor genetik, obat-obatan tertentu, dan kondisi medis tertentu.

Yuk Baca:

Yuk, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasi Malabsorpsi Makanan

Yuk, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasi Malabsorpsi Makanan

2. Bagaimana kurang tidur dapat menyebabkan pertambahan berat badan?

Kurang tidur dapat mengganggu hormon nafsu makan dan metabolisme, sehingga meningkatkan rasa lapar dan mengurangi perasaan kenyang.

3. Mengapa stres dapat menyebabkan pertambahan berat badan?

Stres dapat memicu pelepasan hormon kortisol, yang dapat meningkatkan penyimpanan lemak di sekitar perut.

4. Apakah faktor genetik berperan dalam pertambahan berat badan?

Ya, faktor genetik dapat mempengaruhi kecenderungan seseorang untuk mengalami obesitas, meskipun pola makan dan gaya hidup juga memainkan peran penting.

5. Obat-obatan apa saja yang dapat menyebabkan pertambahan berat badan?

Beberapa jenis obat, seperti kortikosteroid dan antidepresan, dapat menyebabkan penambahan berat badan sebagai efek samping.

6. Kondisi medis apa saja yang dapat menyebabkan pertambahan berat badan?

Kondisi medis seperti hipotiroidisme dan sindrom Cushing dapat menyebabkan pertambahan berat badan yang signifikan.

[/add_faq]

Kesimpulan

Selain pola makan yang tidak sehat dan kurangnya aktivitas fisik, terdapat berbagai faktor lain yang dapat berkontribusi pada pertambahan berat badan. Memahami penyebab-penyebab ini sangat penting untuk dapat mengambil langkah-langkah yang tepat dalam mengelola berat badan secara efektif.

Dengan memperhatikan faktor-faktor seperti kurang tidur, stres, genetika, obat-obatan tertentu, dan kondisi medis, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif tentang penyebab pertambahan berat badan dan mengembangkan strategi yang dipersonalisasi untuk mencapai dan mempertahankan berat badan yang sehat.

Yuk Baca:

Waspadai Bahaya Tersembunyi di Balik Banjir

Waspadai Bahaya Tersembunyi di Balik Banjir

Youtube Video: